Bakat Dalam Pertumbuhan Diri Seseorang

Dalam pertumbuhannya, manusia akan senantiasa melakukan interaksi dengan sekitarnya, terutama dengan kedua orang tuanya. Ia akan melihat, meniru, memahami kemudian meyakininya sebagai sebuah kebenaran sehingga menjadi tradisi dalam hidupnya.

Kedua orang tua inilah yang akan memberikan pengaruh dan mengarahkan si anak menjadi seperti apa dan bagaimana kelak. Pada Bab pengantar telah dibahas tentang adanya Golden Age atau Golden Perode dalam periodisasi hidup manusia. Dan pada usia inilah, seluruh perilaku, interaksi, watak dan pikiran orang tua akan direkam si anak.

Dari keenam elemen dasar yang membentuk kemurnian manusia sebagai bayi yang suci, bakat merupakan faktor yang sangat besar dalam mempengaruhi tumbuh kembang manusia.

Menurut Dr. Darmuin, M.Ag, hal ini karena bakat membawa seseorang untuk mampu menyelaraskan potensi dirinya dalam mengacu kemampuan ilmiah sebagai pengetahuan dan mengasahnya secara berulang ulang hingga mencapai taraf ahli bahkan kelak ada yang menjadi sebagai profesional  dalam berbagai bidang kehidupan.

Bakat jugalah yang akan terus menerus mengasah dan melatih kemampuan kognisi (daya cipta), konasi (kehendak), dan emosi yang disebut dengan tri kotomi (tiga kekuatan kemampuan rohani manusia) saat manusia mendapat pengetahuan atau pengalaman kehidupan baru baik yang harus dia kendalikan, kontrol atau bahkan dienyahkan dari ingatan jiwanya.

Dari bakat inilah, seseorang, yang tentu distimulus oleh insting, intuisi, tabiat, kecenderungan nafsunya serta faktor genetik orang tuanya- akan menemukan apa yang kelak akan membuatnya survive dalam kehidupan bahkan mampu meraih sukses.

Untuk itulah, menemukan bakat pada diri seorang anak menjadi hal utama sekaligus peran penting yang harus dilakukan orang tua.

Banyak kasus yang terjadi pada anak bahkan membuatnya seolah salah didik adalah orang tua tidak optimal bahkan boleh dikatakan gagal dalam melaksanakan peran pentingnya menemukan bakat si anak sebagai prioritas utamanya.

Menurut Rini Hildayani, S.Psi., M.Si. dalam modul tentang perkembangan manusia yang disusunnya, menyebutkan bahwa ada 6 periode utama tumbuh kembang anak yang harus mendapat perhatian besar yakni:

Periode Pranatal: dari konsepsi hingga lahir. Periode ini berlangsung kurang lebih sembilan bulan di dalam kandungan.

Pada periode ini, perkembangan berlangsung paling cepat, diawali dari satu sel organisme hingga berkembang menjadi janin dengan kapasitas-kapasitas yang penting untuk menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.

Periode bayi dan toddler: dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan. Periode bayi adalah masa ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi.

Pada masa ini ikatan yang erat dengan orang lain terbentuk untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih selama satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut sebagai rentang periode toddler.

Pada periode ini, seorang anak mulai mengembangkan otonomi sejalan dengan kemampuannya untuk berbicara dan melakukan mobilitas.

Bagaimanapun mereka tetap membutuhkan orang tua dan pengasuh untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi mereka dalam melakukan berbagai hal.

Periode kanak-kanak awal: berlangsung sekitar usia 2 hingga 6 tahun. Periode kanak-kanak awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah. Pada periode ini tubuh menjadi lebih panjang dan lebih ramping.

Keterampilan motor juga menjadi lebih baik. Anak-anak pada periode ini  lebih mampu mengontrol diri dan mengurus dirinya sendiri. Mereka juga mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (seperti kemampuan mengikuti instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain bersama teman. Hal tersebut didukung pula oleh perkembangan berpikir dan bahasa yang luar biasa pada masa ini.

Untuk tiga periode diatas yakni pranatal, bayi (toodler) dan balita merupakan periode yang sering disebut Golden Period atau Golde Age.

Periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun. Pada periode ini anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan menguasai tanggung jawab baru yang menyerupai tanggung jawab orang dewasa.

Keutamaan dari periode ini adalah meningkatnya kemampuan atletik, partisipasi dalam permainan yang memiliki aturan, proses berpikir yang lebih logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan hubungan persahabatan.

Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahun. Periode ini mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh orang dewasa dan kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat. Berpikir menjadi lebih abstrak dan idealis.

Sekolah mengarah pada persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia kerja. Remaja juga mulai membangun kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah pencapaian identitas.

Kelima periode tersebut sangat penting diketahui dan dipahami orang tua teruatama terkait potensi dan Bakat anak sehingga mereka dapat tumbuh berkembang sesuai apa yang telah Tuhan berikan ketika periode pranatal.

Saat ini, banyak metode dan piranti pemindai bakat beredar yang seluruhnya menawarkan solusi untuk membantu peran orang tua yang sangat strategis itu. Salah satu yang memiliki cara kerja sanat sederhana namuan memiliki hasil akurat serta biaya yang efisien adalah Allsmart.

Metode  sudah banyak digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan ini terbukti membrikan hasil analisa dengan akurasi hingga 90% terbukti sangat membantu oarang tua dan guru bahkan sekolah mengatasi problematika para siswa.

Share on twitter
Share on whatsapp
Share on facebook