Lima Langkah Mengenali Bakat Sejak Dini

Anak-anak memiliki masa rentan yang mempengaruhi tumbuh kembangnya di masa kelak mereka dewasa. Masa rentan itu oleh para pegiat parenting dan psikologi anak disebut dengan Golden Age.

Apa itu Golden Age? Golden Age biasa disebut juga dengan Golden Periode yakni masa dimana anak usia dini menjalani periode 1000 (seribu) hari pertama kehidupannya dan mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat sekali.

Oleh karena itu orang tua harus memperhatikan asupan makanan anak pada masa ini agar seluruh proses pertumbuhan anak sempurna karena kekurangan gizi pada pada masa usia emas tidak dapat diperbaiki.

1000 hari pertama kehidupan apabila dirinci adalah masa dalam kandungan 270 hari, usia 0-6 bulan 180 hari, dan usia 7-18 bulan 550 hari sehingga totalnya = 1000 hari. Pada masa awal seribu hari ini seorang anak akan mengalami pertumbuhan otak yang luar biasa yang akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan psikisnya.

Aktivitas yang menonjol dan dominan harus segera terdeteksi dengan tepat. Saat ini sang anak sedang dilatih Tuhan untuk mempertajam, membiasakan dan mengokohkan bakatnya.

Bakat yang kelak akan membantu bahkan membuatnya survive menjalani kehidupan dengan baik bahkan mengantarkannya menuju pribadi yang gemilang dan cemerlang.

Adapun langkah yang harus dilakukan para orang tua adalah:

A. Melalui Tes Minat dan Bakat

Tes minat dan bakat menjadi cara paling umum untuk mengetahui potensi anak yang terpendam. Melalui tes minat bakat, anak akan dilihat bagaimana kemampuan dan potensi kecerdasan umum seperti penalaran atau kemampuan berpikir logis. Nah, dari kemampuan berpikir logis itu nantinya akan diarahkan lagi apakah kelebihan si kecil ada pada kemampuan berhitung ataukah sosial.

Untuk anak usia dini, biasanya tes minat bakat dilakukan dengan banyak cara yang menarik perhatian mereka. Misalnya dengan menggambar, menjawab pertanyaan verbal, bermain puzzle, dan pemahaman soal jumlah/angka.

Oh iya Bunda, ada kalanya hasil tes berbeda dengan kemauan anak. Oleh sebab itu, perlu serangkaian usaha lagi agar mengetahui bakat anak yang sebenarnya.

B. Konsultasi dengan Psikolog

Siapa bilang konsultasi dengan psikolog hanya dilakukan untuk mereka yang memiliki masalah kepribadian? Kalau ingin tahu cara mengenali bakat anak, Bunda juga bisa berkonsultasi melalui psikolog. Bisa dibilang cara ini merupakan langkah lanjutan setelah anak melakukan serangkaian tes minat dan bakat.

Agar hasil tes minat dan bakat benar-benar valid, ada baiknya hasil tes minat dan bakat tersebut didiskusikan bersama psikolog. Tak hanya mengetahui soal bakat dan minat anak, Bunda juga bisa cari tahu bagaimana kepribadian si kecil. Dengan mengetahui bagaimana karakter anak, ke depannya, Anda bisa menentukan metode apa sih yang pas untuk mendidik mereka.

C. Biarkan Anak Bersosialisasi

Cara mengetahui bakat anak selanjutnya yakni dengan mengajak mereka bersosialisasi dengan orang lain khususnya dengan teman sebayanya. Berikan kesempatan agar anak-anak saling berkomunikasi namun tetap dalam koridor moral dan arahan agama.

Saat berinteraksi dengan teman sebaya biasanya si kecil sangat terbuka untuk menunjukkan kemampuannya. Metode ini juga menjadi langkah yang tepat agar anak bisa saling bercerita tentang hal-hal yang disukai atau yang tidak disukai.

Karena bakat tidak selalu berhubungan dengan kemampuan akademis, bisa jadi bakat anak lebih mengarah ke hal-hal yang bersifat sosial seperti kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang.

Sebagai catatan, ketika membiarkan anak bermain dengan teman sebayanya, mereka juga harus berada dalam pengawasan. Karena teman tak selamanya membawa dampak baik.

D. Beri Mereka ruang untuk memilih

Memberikan ruang agar anak bisa melakukan pilihan pada sesuatu yang diinginkannya merupakan salah satu cara mengenali bakat anak. Di luar sana, banyak orang tua yang salah kaprah dengan bakat si kecil, bahkan cenderung memaksa mereka untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan orang tua tanpa bertanya terlebih dahulu kepada anak.

Sebisa mungkin hindari hal yang seperti itu, ya Bunda. Lebih baik, biarkan mereka bebas memilih, melakukan, dan memainkan hal-hal yang disukainya. Selama aktivitas yang mereka lakukan masih wajar dan berdampak positif, maka tak ada salahnya untuk melarang mereka.

Namun, bila kegiatan yang digemari justru membawa dampak negatif, sebaiknya beri penjelasan yang baik agar mereka tak melakukan hal itu lagi.

E. Konsultasi Dengan Guru

Oh iya, selain berkonsultasi dengan psikolog, Bunda juga bisa, lho berkonsultasi dengan guru kelas si kecil sebagai cara mengenali bakat mereka. Saat si kecil berada di sekolah, otomatis pengawasan orang tua akan semakin minim. Namun, sebagai gantinya gurulah yang akan menjaga dan mendidik mereka setiap harinya saat di sekolah.

Anda bisa bertanya tentang kelemahan dan kelebihan yang mungkin tak pernah ditunjukkan si kecil saat mereka berada di rumah. Dengan mengenali karakter anak lebih jauh, Anda turut memahami bakat apa yang sebenarnya mereka miliki. Terlebih, dengan berkomunikasi dengan guru kelas juga menjadi cara untuk mengetahui perkembangan keseharian anak di sekolah.

Itulah 5 langkah sederhana sebagai cara mengenali bakat anak sejak dini. Semoga dengan mengenali bakat mereka sejak kecil bisa membantu Anda untuk merencanakan masa depan mereka.

Share on twitter
Share on whatsapp
Share on facebook